Dua Hal Yang Sering Kita Lupakan Dalam Hidup
Demi memburu kehidupan duniawi seringkali kita melupakan dua hal pokok
yang justru merupakan esensi dan tujuan dari kehidupan. Kesuksesan dalam
arti sempit dan target mengejar ego akan kehidupan secara materi, serta
kenikmatan fasilitas merupakan pemicu utama mengapa kita sering
melupakan dua hal tersebut.
Manusia cenderung mengejar dan memberikan nilai yang terlalu tinggi serta tidak seimbang dalam mengukur kehidupan. Status 'kaya' cenderung dikejar dengan berbagai cara dan menjadi teramat sangat favorit dari pada status 'miskin'. Kecantikan 'phisik' lebih digandrungi dari pada kecantikan 'jiwa'.
Dua hal yang sering kita lupakan dalam memaknai kehidupan:
Kelulusan Atau Naik Level
Asupan gizi makanan Manusia
Untuk memenuhi kebutuhan biologis / tubuh agar sehat dan prima, kita harus makan dan minun yang benar - benar bersih, sehat dan mempunyai nilai gizi tinggi. Makanan dan minuman baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri dengan moto halal - sehat - bergizi banyak bertebaran dimuka bumi ini. Semuanya berlomba - lomba untuk mendapatkan makanan sehat tersebut sesuai dengan ketebalan kantong masing - masing.
Semuanya itu adalah makanan untuk raga - biologis dan bersifat duniawi yang kita penuhi tiap hari. Tapi pernahkah kita berpikir, apakah roh - jiwa - batin tiap hari juga kita beri makanan sehat dan bergizi ? Seberapa sering kah kita membaca dan mendengar ceramah ustad, pendeta, biksu terkait dengan agama, moral dan kebaikan ? Tubuh akan lemas dan lunglai bila tidak makan. Demikian juga dengan jiwa, dia akan bikin kerusakan, semaunya sendiri dan berkalakuan buruk bila lapar dan tidak diberi makanan.
Manusia cenderung mengejar dan memberikan nilai yang terlalu tinggi serta tidak seimbang dalam mengukur kehidupan. Status 'kaya' cenderung dikejar dengan berbagai cara dan menjadi teramat sangat favorit dari pada status 'miskin'. Kecantikan 'phisik' lebih digandrungi dari pada kecantikan 'jiwa'.
Dua hal yang sering kita lupakan dalam memaknai kehidupan:
Kelulusan Atau Naik Level
Kilas balik pada pendidikan kita sejak lahir. Dari lahir secara umum
kita menempuh jalur pendidikan yang dimulai dari SD, SMP, SMU mungkin
naik lagi ke jenjang S1, S2,bahkan S3 . Semua pendidikan tersebut
berjenjang artinya harus dimulai dari bawah, kita tidak bisa masuk SMU
bila kita belum lulus SMP.
Lulus atau kelulusan merupakan salah satu indikator dari peningkatan ilmu dan mutu dari seseorang yang dapat di artikan naik level / tingkat, lebih baik dan lebih pintar. Tapi pernahkah kita berpikir bagaimana tingkat kelulusan iman kita.
Apakah sisi religi / keagamaan kita naik tingkat ? Apakah keimanan kita hari ini, bulan ini dan taun ini lebih baik dan meningkat dari pada hari, bulan dan tahun kemarin ? Apakah disetiap hari kita sudah menjadi manusia yang lebih baik? Apakah sekarang kita sudah melakukan sholat lima waktu kalau tahun kemarin baru bisa melakukan tiga waktu ? Apakah sudah ke gereja seminggu sekali jika kemarin hanya melakukan setahun sekali ?
Lulus atau kelulusan merupakan salah satu indikator dari peningkatan ilmu dan mutu dari seseorang yang dapat di artikan naik level / tingkat, lebih baik dan lebih pintar. Tapi pernahkah kita berpikir bagaimana tingkat kelulusan iman kita.
Apakah sisi religi / keagamaan kita naik tingkat ? Apakah keimanan kita hari ini, bulan ini dan taun ini lebih baik dan meningkat dari pada hari, bulan dan tahun kemarin ? Apakah disetiap hari kita sudah menjadi manusia yang lebih baik? Apakah sekarang kita sudah melakukan sholat lima waktu kalau tahun kemarin baru bisa melakukan tiga waktu ? Apakah sudah ke gereja seminggu sekali jika kemarin hanya melakukan setahun sekali ?
Asupan gizi makanan Manusia
Untuk memenuhi kebutuhan biologis / tubuh agar sehat dan prima, kita harus makan dan minun yang benar - benar bersih, sehat dan mempunyai nilai gizi tinggi. Makanan dan minuman baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri dengan moto halal - sehat - bergizi banyak bertebaran dimuka bumi ini. Semuanya berlomba - lomba untuk mendapatkan makanan sehat tersebut sesuai dengan ketebalan kantong masing - masing.
Semuanya itu adalah makanan untuk raga - biologis dan bersifat duniawi yang kita penuhi tiap hari. Tapi pernahkah kita berpikir, apakah roh - jiwa - batin tiap hari juga kita beri makanan sehat dan bergizi ? Seberapa sering kah kita membaca dan mendengar ceramah ustad, pendeta, biksu terkait dengan agama, moral dan kebaikan ? Tubuh akan lemas dan lunglai bila tidak makan. Demikian juga dengan jiwa, dia akan bikin kerusakan, semaunya sendiri dan berkalakuan buruk bila lapar dan tidak diberi makanan.
Kita harus selalu berubah dalam memaknai hidup agar menjadi manusia yang
lebih baik dan membawa manfaat bagi sesama serta makhluk lainnya.
Kegagahan, kecantikan dan kepintaran akan membawa kerusakan bila tidak
di imbangi dengan perilaku, kelakuan, tabiat dan moral yang baik.
Balance - keseimbangan adalah kata kunci. Kejarlah dunia jangan lupakan
akhirat - Kejarlah akhirat tapi juga jangan lupakan dunia.
Bener juga gan.
BalasHapus