Makna Kemerdekaan Menurut Mukijan Keponakan Mukidi
17 Agustus 2016 merupakan hari ulang tahun kemerdekaan yang ke 71. Kita telah merdeka dari penjajah, imperealisme, kolonialisme. Tapi menurut sebagian orang ternyata kita ini "belum merdeka", setidaknya itulah yang dikatakan Mukijan keponakan Mukidi.
Wajar bila Mukijan mempunyai pandangan demikian, sebab Mukijan memotret dari sudut pandang yang berbeda dalam memaknai kemerdekaan.
Menurut Mukijan, sampai saat ini kita masih dihantui oleh penjajah brutal yang selalu mengancam diri kita. Selalu mengendap - endap dan mengintip untuk melakukan serangan yang bisa menghancurkan keluarga, anak, istri bahkan negara kesatuan Republik ini.
Penjajah itu adalah "Nafsu Negatif". Nafsu amarah, ingin menguasai dan berkuasa, nafsu meremehkan, iri dengki, malas, mengabaikan Tuhan, menganggap diri Super, dunia adalah segala - segalanya, menyepelekan orang dan lain sebagainya. Nafsu - nafsu itulah yang akan merusak diri sendiri, anak, keluarga, lingkungan Rt, lingkungan Rw, Kelurahan dan pada ujungnya adalah merusak Negara Kesatuan republik Indonesia ini.
Weleh.... weleh.... Jan... Jan.... Mukijan. Sok serius loe. Dasar keponakan Mukidi.
Menurut mukodo ( sepupu mukidi ) share inspirasi nya bagus sekali...
BalasHapusMoga tahun depan kita bisa adakan kegiatan yang lebih meriah lagi. Makasih om
BalasHapus